Minggu, 10 April 2016

ASKEP AGINAPECTORIS

MAKALAH
“ASUHAN KEPERAWATAN ANGINA PECTORIS ”

Oleh :
                             Nama :Yessi Deswahyu Ningsih
                             Nim    : 1411877

PRODI  DIII KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TA : 2015/2016








KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah asuhan keperawatan dengan judul  ‘‘Angina Pectoris”.
 Dalam penyusunan makalah ini kami sangat menyadari bahwa masih banyaknya terdapat kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman serta kehilafan yang kami miliki. Maka dari itu, dengan ikhlas kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendidik dan membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah ini dimasa yang akan datang.
                Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan, bimbingan serta saran dari berbagai pihak. Untuk itulah pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga.
Semoga Allah SWT membalas dan selalu melimpahkan rahmat serta hidayahnya atas bantuan yang telah diberikan kepada kami dalam penyusunan makalah ini, akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan dan ilmu keperawatan  serta bagi kita semua, Amin.


                                                                                                Padang, April 2016

                                                                                                            penulis


BAB I
PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG

                        Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan kelompok penyakit jantung yang terutama disebabkan penyempitan arteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme koroner, atau kombinasi dari keduanya. Secara statistik, angka kejadian penyakit jantung koroner di dunia terus meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara berkembang maupun negara maju. Di Amerika misalnya, sekitar 500.000 orang meninggal akibat penyakit ini tiap tahunnya. Di Eropa, 40.000 dari 1 juta orang juga menderita penyakit jantung koroner.
                        Di Indonesia, penyebab kematian mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit kardiovaskular. Secara keseluruhan, jumlah kematian akibat PJK di seluruh dunia adalah sekitar 15 juta per tahun atau 30% dari seluruh kematian dengan berbagai sebab.Manifestasi klinik PJK yang klasik adalah angina pektoris.
                        Angina pektoris ialah suatu sindroma klinis di mana didapatkan sakit dada yang timbul pada waktu melakukan aktivitas karena adanya iskemik miokard. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi > 70% penyempitan arteri koronaria. Angina pektoris dapat muncul sebagai angina pektoris stabil (APS, stable angina), dan keadaan ini bisa berkembang menjadi lebih berat dan menimbulkan sindroma koroner akut (SKA) atau yang dikenal sebagai serangan jantung mendadak (heart attack) dan bisa menyebabkan kematian. (American Heart Association (AHA))
                        Mengingat tingginya angka kematian akibat PJK, maka kami sebagai mahasiswa/i pembuat makalah ini akan menjelaskan lebih banyak lagi mengenai Angina Pektoris ini.






                                                                                                                                               
TUJUAN

a.Tujuan Umum
Tujuan umum dari makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang penyakit angina  pectoris dan memahami tentang asuhan kepera"atan yang komprehensif pada pasien dengan penyakit angina pectoris.
b.Tujuan Khusus
1.      Menjelaskan tentang pengertian angina pektoris
2.      Menjelaskan tentang etiologi angina pektoris
3.      Membahas tentang klasifikasi angina pektoris
4.      Menjelaskan patofisologi angina pektoris.
5.      Menyebutkan manifestasi angina pektoris.
6.      Menjelaskan tentang penatalaksanaan dan komplikasi angina pectoris.
7.      Menjelaskan pemeriksaan diagnosis angina pektoris.
8.      Membahas asuhan keperawatan angina pektoris

 












             



BAB II
PEMBAHASAN
A.           KONSEP DASAR

1.    DEFINISI
          Coronary Artery Disease adalah penyakit yang berkaitan dengan kerusakan pada arteri koroner seperti agina pektoris dan infark miokard. Beberapa ahli juga menyebut dengan istilah Acute Coronary Syndrome (ACS – sindrom koroner akut). Pengertian klinis angina adalah keadaan iskemia miokard karena kurangnya suplai oksigen ke sel-sel otot jantung (miokard) yang disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan arteri koroner, peningkatan beban kerja jantung, dan menurunya kemampuan dara mengikat oksigen.
          Angina pektoris berasal dari bahasa yunani yang berarti “cekikan di dada” yaitu gangguan yang sering terjadi karena atherosclerotic heart disease. Terjadinya serangan angina pektoris menunjukkan adanya iskemia. Iskemia yang terjadi pada angina terbatas pada durasi serangan dan tidak menyebabkan kerusakan permanen jaringan miokard. Namun, angina merupakan hal yang mengancam kehidupan dan dapat menyebabkan distritmia atau berkembang menjadi infark miokard.
Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbulkan karena iskemik miokard dan bersifat sementara atau reversibel. (Dasar-dasar keperawatan kardiotorasik, 1993)
Angina pektoris adalah suatu sindrom kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar kelengan sebelah kiri yang timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. (Prof. Dr. H.M. Sjaifoellah Noer, 1996).



 
                                                                                                                                   
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otat. Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot sarat lintang, tetapi cara kerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita.

1.  Bentuk Jantung
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpil (pangkal jantung)  dan disebut juga basis kordis. Disebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis.

2.  Letak
Didalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastrium anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, diatas diagfragma dan pangkalnya terdapat dibelakang kiri antara kota V dan VI dua jari dibawah papila mamae pada tempet ini teraba adanya pukulan jantung disebut iktus kordis.

  3.  Ukuran
Ukuran jantung + sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira – kira 250 – 300 gr.

4.  Lapisan
Adapun lapisan jantung terdiri atas :
     a.  Endokardium
Endokardium  merupakan lapisan jantung yang terdapat disebelah dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.                        4
     b.  Miokardium
Miokardium merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot – otot jantung, otot jantung ini membentuk bundalan – bundalan otot yaitu :
1)  Bundalan otot atria, yang terdapat dibagian kiri / kanan dan basis kordis yang membentuk serambim / aurikula kordis.
2)  Bundalan otot ventrikuler, yang membentuk bilik jantung yang dimulai dari cincin atrio ventrikuler sampai diapik jantung.
3)  Bundaran otot atrio ventrikuler, yaitu merupakan dinding pemisah antara serambi dan bilik jantung

c.  Perikardium
Perikardium merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkus, terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral yaitu bertemu dipangkal jantung membentuk kantung jantung. Antara dua lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar pergeseran antara perikardium pleura tidak menimbulkan gangguan terhadap jantung. Jantung di persyarafi oleh nervus simpatikus / nervus akselerantis, untuk menggiatkan kerja jantung dan nervus para simpatikus, khususnya cabang dari nervus vagus yang bekerja memperlambat kerja jantung.

5.  Pergerakan Jantung
Jantung dapat bergerak yaitu mengembang dan menguncup disebabkan karena adanya rangsangan yang berasal dari susunan syaraf otonom. Rangsangan ini diterima oleh jantung pada simpul syaraf yang terdapat pada atrium dekstra dekat masuknya vena kava yang disebut nodus sino atrial ( sinus knop simpul keith flak). Dari sisi rangsangan akan diteruskan kedinding atrium dan juga kebagian septum kordis oleh nodus atrio ventrikular atau simpul tawaran melalui berkas wenkebach.
Dari simpul tewara rangsangan akan melalui bundel atrio ventrikuler (berkas his) dan pada bagian cincin yaitu terdapat antar atrium dan ventrikel yang disebut anulas fibrosus, rangsangan akan terhenti kira – kira 1/10 detik.
Seterusnya rangsangan tersebut akan diteruskan kabgian apeks kordis dan melalui berkas purkinya di sebarkan ke seluruh dinding ventrikel dengan demikian jantung berkontrksi.

                                                                                                                                                5
Dalam berkerja jantung mempunyai tiga periode :
a.    Periode konstriksi (periode distol).  Suatu keadaan dimana jantung bagian ventrikel dalam keadaan mengatup. Katup bikus dan trukuspidalis dalam keadaan tertutup valvula seminularis aorta dan valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka, sehingga darah dari ventrikel dekstra mengalir ke arteri pulmonalis masuk keparu – paru kiri dan kanan, sedangkan darah dari ventrikel sinistra mengalir keaortra kemudian diedarkan keseluruh tubuh.
b.    Periode dilatasi (periode diastol). Suatu keadaan dimana jantung mengambang. Katup bikus dan triskupidalis terbuka, sehingga darah dari atrium sinistra masuk ventrikel sinistra dan darah dari atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra. Selanjutnya darah yang ada paru – paru kiri dan kanan melalui vena pulmonalis masuk keatrium sinistra dan darah dari seluruh tubuh melalui vena kava masuk keatrium dekstra.
c.    Periode istirahat. Yaitu waktu antara periode konstriksi dan dilatasi dimana jantung berhenti kira – kira 1/10 detik. Pada waktu beristirahat jantung akan menguncup sebanyak 70 – 80 kali / menit. Pada tiap – tiap kontraksi jantung akan memindahkkan darah ke aorta sebanyak 60 – 70 cc.
Kalau kita bekerja maka jantung  akan lebih cepat bekontraksi sehingga darah lebih banyak dialirkan keseluruhan tubuh.Kerja jantung dapat diketahui dengan jalan meemeriksa perjalan darah dalam arteri, oleh karen dinding arteri akan mengembangkan jika ke dalamnya mengalir gelombang darah. Gelombang darah ini menimbulkan denyutnya pada arteri. Sesui dengan kuncupnya jantung yang disebut dennyut nadi atau pulse. Baik buruknya dan teratur tidaknya denyut nadi tergantung dari kembang kempisnya jantung.

6.  Siklus Jantung
Pembuluh darah pada pereedaran darah kecil, terdiri atas :
a.  Arteri pulmonalis, merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dekstra menuju keparu – paru,. Mempunyai dua cabang yaitu dekstra dan sinestra untuk paru – paru kanan dan kiri yang banyak mengandung CO2 di dalam darahnya.
b.  Vena pulmonalis, merupakan vena pendek yang membawa darah dari paru – paru masuk ke jantung bagian atrium sinistra. Di dalam berisi dalam yang banyak mengandung O2.
Pembuluh darah pada peredaran darah besar, yaitu ; aorta, merupaka pembuluh darah arteri yang besar yang kelurdari jantung bagian vantrikel sinistra melalui aorta asendens lalu membelok ke belakang melalui radiks pulmonolis sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma lalu menurun ke bagian perut.
Jalannya arteri terbagi atas tiga bagian ;                                                                                 6
a.  Aorta asendens, aorta yang naik ke atas dengan panjangnya + 5 cm, cabangnya arteri koronaria masuk ke jantung.
b.  Arkus aurta, yaitu bagian aorta yang melengkung arah kekiri, di depan trakea sedikit ke bawah sampai vena torakalis IV. Cabang – cabangnya : Arteri brakia sefalika atau arteri anomina, Arteri subklavia sinistra dan arteri karotis komunis sinistra.
c.  Aorta desendens, bagian aorta yang menurun mulai dari vertebra torakalis IV sampai vetebra lumbalis IV.

7.  Bunyi Jantung
Bunyi jantung terdengar dua macam suara yaitu bunyi ritma disebabkan menutupnya katup atrio ventrikel dan bunyi kedua karana menutupnya katup aorta dan arteri pulmonar setelah kontraksi dari ventrikel. Bunyi pertama panjang yang kedua pendek dan tajam.

8.  Daya Pompa Jantung
Dalam keadaan istirahat jantung beredar 70 kali/menit. Pada waktu banyak pergerakan, kecepatan jantung dicapai 150 kali/menit dengan daya pompa 20 – 25 liter/menit. Setiap menit sejumlah volume darah yang tepat sama sekalidialirkan dari vena ke jantung, apabila pengambalian dari vena tidak seimbang dan vantrikel gagal mengimbanginya dengan daya pompa jantung jadi membengkak berisidarah sehingga tekanan dalam vena naik dan dalam jangka waktu lama bisa menjadi edema.

9.  Katup – katup Pada Jantung
Didalam jantung terdapat katup yang sangat penting  artinya dalam susunan peredaran darah dan pergerakan jantung manusia.
a.  Valvula trikusvidalis, terdapat antara atrium dikstra dengan ventrikel dekstra yang terdiri dari 3 katup.
b.  Valvula bikuspidalis, terletak antara atrium sinistra dengan vantrikel sinistra yang terdiri dari 2 katup.
c.  Valvula semilunaris arteri pulmanalis, terletak antara ventrikel dekstra dengan arteri polmunalis dimana darah mengalir menuju keparu – paru.
e.  Valvula semilunaris aorta, terletak antara ventrikel sinistra dengan aorta dimana darah mengalir menuju keseluruh tubuh.
                                                                                                                                               
2.      ETIOLOGI

·    Ateriosklerosis
Atriosklerosis digolongkan sebagai akumulasi sel-sel otot halus, lemak, dan jaringan konektif (connective tissu) di sekitar lapisan intima arteri. Suatu plaque (plak) fibrous adalah lesi khas dari ateroisklerosis. lesi bervariasi ukuranya dalam dinding pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan obstruktif aliran darah parsial maupun komplet.
·    Spasme arteri koroner
Merupakan penyempitan dari lumen pembuluh darah terjadi bila serat otot halus dalam dinding pembuluh darah berkonstraksi (vasokonstriksi). Spasme arteri koroner dapat mengiringi terjadinya iskemik aktual atau perluasan dari infraksi miokard.
·    Anemia berat
·    Artritis
·    Aorta insufisiensi
                      
3.      KLASIFIKASI

a.  Angina Pektoris Stabil
·         Awitan secara klasik berkaitan dengan latihan atau aktifitas yang meningkatkan kebutuhan oksigen niokard.
·         Nyeri segera hilang dengan istirahat atau penghentian aktifitas.
·         Durasi nyeri 3-15 menit.
b. Angina Pektoris Tidak Stabil
·         Sifat, tempat dan penyebaran nyeri dada dapat mirip dengan angina pektoris stabil.
1.      Adurasi serangan dapat timbul lebih lama dari angina pektoris stabil.
2.      Pencetus dapat terjadi pada keadaan istirahat atau pada tingkat aktifitas ringan.
3.      Kurang responsif terhadap nitrat.
4.      lebih sering ditemukan depresisegmen ST.
5.      Dapat disebabkan oleh ruptur plak aterosklerosis, spasmus, trombus atau trombosit yang beragregasi.
                                                                                                                 
c.  Angina Prinzmental (Angina Varian)
·         Sakit dada atau nyeri timbul pada waktu istirahat, seringkali pagi hari.
·         Nyeri disebabkan karena spasmus pembuluh koroneraterosklerotik.
·         EKG menunjukan elevasi segmen ST.
·         Cenderung berkembang menjadi infaark miokard akut.
Dapat terjadi aritmia.(Prof. Dr.H.M. Sjaifoellah Noer, 1996).

4.      PATOFISIOLOGI

Saat istirahat, jantung mempergunakan oksigen dalam jumlah yang cukup besar (75%) dari aliran darah koroner, lebih besar dari pada beberapa organ utama yang lain dalam tubuh. Sehingga kebutuhan akan oksigen meningkat berlipat ganda.
            Oksigen tambahan disuplai oleh peningkatan aliran darah arteri koroner. Bila aliran darah koroner tidak dapat menyuplai kebutuhan sejumlah oksigen yang diperlukan oleh otot jantung, maka terjadi ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan. Kecuali, bila rasio dari suplai dan kebutuhan menjadi seimbang, jaringan otot jantung menjadi iskemia dan infark. Di sekitar area infark ada dua zona yang disebut sebagai injuri zone dan ischemic zone. Area infark akan terus berkembang bila suplai darah tetap membahayakan atau kurang dari kebutuhan miokard.
            Luas nyata area infark tergantung pada tiga faktor yaitu sirkulasi kolateral, metabolisme anaerobik, dan peningkatan beban kerja miokad. Sering kali iskemik dan infrak berkembang dari endokardium ke epikardium.










                                                                                                                                               
5.      WOC

 
                                                                                                                                   
6.      MANIFESTASI KLINIS

Tanda dan gejala dari angina pectoris menurut Brunner dan Suddarth, (2005) adalah :
·         Nyeri dad substernal atau retrosternal menjalar ke leher, tenggorokan daerah interskapula atau lengan kiri.
·         Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat, seperti diperas, terasa panas, kadang-kadang hanya perasaan tidak enak di dada (chest discomfort).
·         Durasi nyeri berlansung 1 sampai 5 menit, tidak lebih dari 30 menit.
·         Nyeri hilang (berkurang) bila istirahat atau pemberian nitrogliseri.
·         gejala penyerta : sesak nafas, perasaan lelah, kadang muncul keringat dingin, palpitasi, dizzines.
Iskemia otot jantung akan menyebabkan nyeri dengan derajat yang bervariasi,
mulai dari rasa tertekan pada dada atas sampai nyeri hebat yang disertai dengan rasa takut atau rasa akan menjelang ajal. Nyeri sangat terasa pada dada didaerah belakang sternum atas atau sternum ketiga tengah (retrosternal). Meskipun rasa nyeri biasanya terlokalisasi namun nyeri tersebut dapat menyebar ke leher, dagu, bahu, dan aspek dalam ekstrenitas atas.
            Pasien biasanya memperlihatkan rasa sesak, tercekik dengan kualitas yang terus-menerus. rasa lemah atau baal di lengan atas, pergelangan tangan, dan tangan akan menyertai rasa nyeri. selama terjadi nyeri fisik, pasien mungkin merasa akan segera meninggal. Karakteristik utama nyeri angina adalah nyeri tersebut akan berkurang apabila factor presipitasinya dihilangkan.
7.      PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan medis                     
v  Pencegahan
Aspirin dengan dosis yang rendah, misalnya Angettes 75 yang dapat mengurangi kecenderungan dari sel darah merah dan membantu pencegahan pembentukan maupun pengaturan trombosit.


                                                                                                                    
v  Terapi :
1.      Glyserill trinitrat, diletakkan dibawah lidah atau obat semprot dapat mengendurkan arteri pada jantung dan dapat mengurangi serangan angina.
2.      Nitrat, gerakan nitrat dapat digunakan untuk mengurangi frekuensi serangan angina. Dapat berupa tablet atau potongan obat, dan sangat efektif. Efek samping dari penggunaan nitrat ini adalah sakit kepala. Tetapi setelah pemakaian dalam beberapa minggu, sakit kepala ini akan jarang terjadi.
3.      Penghambat beta, memberikan efek pada hormone sehingga nadi akan berdenyut secara pelan dan tekanan darah menjadi rendah. Hal ini akan membuat jantung untuk mengurangi jumlah oksigen yang diperlukan dan memperbaiki suplai darah ke otot jantung. Selain itu, penghambat beta ini juga penting untuk melindungi jantung saat terkena serangan.
4.      Antagonis kalsium, fungsinya secara umum adalah untuk mengurangi tekanan pada otot arteri coronary. Antagonis kalsium ini ada beberapa jenis, antara lain verapamil (cordilox), dan nifedipin (adalat).
5.      pengobatan secara umum, yang mungkin diperlukan untuk mengontrol atau mengetahui gejala-gejala dan memperbaiki kondisi tanpa ada efek samping dari pengobatan itu sendiri. Pengobatan ini disesuiakan dengan kebutuhan masing-masing penderita.

8.      KOMPLIKASI

v  Infarksi myocardium yang akut (serangan jantung).
v  Kematian jantung secara mendadak.
v  Aritmia cardiac.




                                                                                                                                               

B.     ASUHAN KEPERAWATAN

1.    PENGKAJIAN
1.      Biodata
2.      Riwayat kesehatan dahulu
a.       Riwayat serangan jantung sebelumnya.
b.      Riwayat penyakit penafasan kronis.
c.       Riwayat penyakit hipertensi, DM, dan ginjal.
d.      Riwayat perokok
e.       Diet rutin dengan tinggi lemak.
3.      Riwayat kesehatan keluarga
Adanya riwayat keluarga penyakit jantung (AMI), DM, hipertensi, stroke dan penyakit pernafasan (asma).
4.      Riwayat kesehatan sekarang
a.       Factor pencetus yang paling sering menyebabkan angina adalah kegiatan fisik, emosi yang berlebihan atau setelah makan.
b.      Nyeri dapat timbul mendadak (dapat atau tidak berhubungan dengan aktivitas).
c.       Kualitas nyeri : sakit dada dirasakan di daerah mid sternal dada anterior, substernal prekordial, rasa nyeri tidak jelas tetapi banyak yang menggambarkan sakitnya seperti ditusuk-tusuk, dibakar ataupun ditimpa benda berat/tertekan.
d.      Perjalanan rasa nyeri ke rahang, leher, dan lengan dan jari tangan kiri, lokasinya tidak tentu seperti epigastrium, siku rahang, abdomen, punggung dan leher.
e.       Gejala dan tanda yang menyertai rasa sakit seperti : mual, muntah keringat dingin, berdebar-debar dan sesak nafas.
f.       waktu/lama nyeri : pada angina tidak melebihi 30 menit dad umunya masih respon dengan pemberian obat-obatan anti angina, sedangkan pada infark rasa sakit lebih dari 30 menit tidak hilang dengan pemberian obat-obatan anti angina biasanya akan hilang dengan pemberian analgesik (Marylin E.Doenges, 2000).
                                                                                                                                               
5.      pemeriksaan fisik
a.       Keadaan umum
1)      Tekanan darah dapat normal, meningkat ataupun manurun.
2)      Heart rate/nadi dapat terjadi bradikardi/takikardi, kuat/lemah, teratur ataupun tidak.
3)      Respirasi meningkat
4)      Suhu dapat normal ataupun meningkat.
b.      Kepala
1)      Pusing, berdenyut selama tidur atau saat terbangun.
2)      Tampak perubahan ekspresi wajah seperti meringis, merintih.
3)      Terdapat/ tidak nyeri pada rahang.

c.       Leher
1)      Tampak distensi vena jugularis.
2)      Terdapat/tidak nyeri pada leher.

d.      Thorak
1)      Bunyi jantung normal atau terdapat bunyi jantung ekstra S3/S4 menunjukkan gagal jantung atau penurunan kontraktilitas, kalu murmur menunjukkan gangguan katup jantung atau disfungsi otot papilar, perikarditis.
2)      Irama jantung dapat normal/ teratur atau tidak
3)      Paru-paru : suara nafas bersih/krekels/mengi/wheezing/ronchi.
4)      Terdapat batuk dengan atau tanpa produksi sputum.
5)      Terdapat sputum bersih, kental ataupun berwarna merah muda.

e.       Abdomen
1)      Terdapat nyeri/rasa terbakar epigastrik/ ulu hati.
2)      Bising usus normal/menurun.

f.       Ekstremitas
1)      Ektremitas dingin dan berkeringat dingin.
2)      Terdapat oedema perifer atau oedema umum.
                                                            
3)      Kelemahan atau kelelahan.
4)      Pucat atau sianosis, kuku datar, pucat pada membran mukosa dan bibir.
g.      Respon psikologis
1)      Gelisah/cemas, seperti takut mati, kuatir dengan keluarga, kerja dan keuangan.
2)      Depresi, menarik diri dan kontak mata kurang.
3)      Denial, menyangkut dengan sakitnya dan marah.
h.      Pemeriksaan Diagnostik
1)      EKG
a)      Monitor EKG terdapat aritmia.
b)      Rekam EKG lengkap terdapat T inverted/iskemik, segmen ST elevasi ataupun depresi dan gelombang Q, patologis ini menunjukkan telah terjadi nekrosis.
2)      Thorak Foto
a)      Mungkin normal/menunjukkan pembesaran jantung diduga gagal jantung kongestif.
b)      Terdapat stenosis aorta.
c)      Penyakit paru lainnya seperti bronchitis/TBC.
3)      Laboratorium
a)      Kolesterol/ trigliseria serum : meningkat menunjukkan risiko IHD dimana terjadi peningkatan kadar kolesterol merupakan pemicu terbentuknya aterosklerosis yang merupakan sebagai penyebab infrak. LDH meningkat dalam 12-24 jam, memuncak dalam 24-48 jam dan memakan waktu lama untuk kembali normal.
b)      Enzim jantung dan iso enzim : CK, CK-MB (iso enzim yang ditemukan pada otot jantung) meningkat antara 4-6 jam, memuncak dalam 12-24 jam, kembali normal dalam 36-48 jam. CK-MB sering dijadikan sebagai indikator AMI, sebab diproduksi hanya saat terjadi kerusakan jaringan mikardium.
c)      Elektrolit : ketidak seimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas, seperti hipokalemia/hiperkalemia.
d)     Sel darah putih : leukosit (10.000-20.000) biasanya tampak pada hari kedua setelah infrak, sehubng dengan proses inflamasi.                                                                                                                               
e)      Analisa gas darah/oksimetri nadi : dapat menunjukkan hipoksia atau proses penyakit paru akut/kronis.
f)       Kimia : mungkin normal tergantung abnormalitas fungsi/perfusi organ akut/kronik.

2.  DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.    Nyeri akut berdasarkan Iskemia miokardium
2.    Penurunan curah jantung berdasarkan gangguan kontraksi
3.     Cemas berdasarkan rasa takut akan kematian
4.    Kurang pengetahuan tentang penyakit  berdasarkan keterbatasan pengetahuan penyakitnya, tindakan yang dilakukan, obat obatan yang diberikan, komplikasi yang mungkin muncul dan perubahan gaya hidup.

3.    RENCANA KEPERAWATAN

NO
DIAGNOSA
TUJUAN (NOC)
INTERVENSI (NIC)
1
Nyeri akut b.d. Iskemia miokardium
NOC:
ü Tingkat nyeri
ü Nyeri terkontrol
ü Tingkat kenyamanan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam, klien dapat :
1.   Mengontrol nyeri, dengan indikator :
§  Mengenal faktor-faktor penyebab
§  Mengenal onset nyeri
§  Tindakan pertolongan non farmakologi
§  Menggunakan analgetik
§  Melaporkan gejala-gejala nyeri kepada tim kesehatan.
§  Nyeri terkontrol
2.   Menunjukkan tingkat nyeri, dengan indikator:
§  Melaporkan nyeri
§  Frekuensi nyeri
§  Lamanya episode nyeri
§  Ekspresi nyeri; wajah
§  Perubahan respirasi rate
§  Perubahan tekanan darah
§  Kehilangan nafsu makan
.
Manajemen nyeri :
1.        Lakukan pegkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan ontro presipitasi.
2.        Observasi  reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan.
3.        Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya.
4.        Kontrol ontro lingkungan yang mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan.
5.        Kurangi ontro presipitasi nyeri.
6.        Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologis/non farmakologis)..
7.        Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri..
8.        Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
9.        Evaluasi tindakan pengurang nyeri/ontrol nyeri.
10.    Kolaborasi dengan dokter bila ada komplain tentang pemberian analgetik tidak berhasil.
11.    Monitor penerimaan klien tentang manajemen nyeri.


Administrasi analgetik :.
1.         Cek program pemberian analogetik; jenis, dosis, dan frekuensi.
2.         Cek riwayat alergi..
3.         Tentukan analgetik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal.
4.         Monitor TTV sebelum dan sesudah pemberian analgetik.
5.         Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri muncul.
6.         Evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala efek samping.
2
Penurunan curah jantung b.d. Gangguan kontraksi
NOC :
·         Cardiac Pump effectiveness
·         Circulation Status
·         Vital Sign Status
Kriteria Hasil:
·         Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan darah, Nadi, respirasi)
·         Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan
·         Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites
·         Tidak ada penurunan kesadaran
Cardiac Care
§  Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi)
§  Catat adanya disritmia jantung
§  Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput
§  Monitor status kardiovaskuler
§  Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
§  Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
§  Monitor balance cairan
§  Monitor adanya perubahan tekanan darah
§  Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
§  Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
§  Monitor toleransi aktivitas pasien
§  Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu
§  Anjurkan untuk menurunkan stress

Vital Sign Monitoring
§  Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
§  Catat adanya fluktuasi tekanan darah
§  Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
§  Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
§  Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
§  Monitor kualitas dari nadi
§  Monitor adanya pulsus paradoksus dan pulsus alterans
§  Monitor jumlah dan irama jantung dan monitor bunyi jantung
§  Monitor frekuensi dan irama pernapasan
§  Monitor suara paru, pola pernapasan abnormal
§  Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
§  Monitor sianosis perifer
§  Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
§  Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
3
Cemas b.d. Rasa takut akan kematian
NOC :
Anxiety control
Coping
Kriteria Hasil :
Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
Vital sign dalam batas normal
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
·         Gunakan pendekatan yang menenangkan
·         Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
·         Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
·         Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
·         Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
·         Dorong keluarga untuk menemani anak
·         Lakukan back / neck rub
·         Dengarkan dengan penuh perhatian
·         Identifikasi tingkat kecemasan
·         Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
·         Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
·         Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
·         Barikan obat untuk mengurangi kecemasan


4
Kurang pengetahuan tentang penyakit  b/d keterbatasan pengetahuan penyakitnya, tindakan yang dilakukan, obat obatan yang diberikan, komplikasi yang mungkin muncul dan perubahan gaya hidup.
NOC :
Kowlwdge : disease process
Kowledge : health Behavior
Kriteria Hasil :
Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan
Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.

NIC :
Teaching : disease Process
1.      Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik
2.      Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
3.      Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
4.      Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
5.      Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat
6.      Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
7.      Hindari harapan yang kosong
8.      Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat
9.      Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
10.  Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
11.  Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
12.  Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat
13.  Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat
14.  Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
              Dari makalah yang telah dibuat maka dapat disimpulkan bahwa Angina Pektoris merupakan nyeri dada sementara atau perasaan tertekan  didaerah jantung. atau nyeri dada yang disebabkan oleh tidak adekuatnya aliran oksigen terhadap miokardium. Angina Pektoris merupakan suatu penyakit berbahaya yang timbul karena penyempitan arteri yang menyalurkan darah ke otot-otot jantung.
SARAN
1.      Mahasiswa diharapkan lebih memahami konsep dari penyakit angina pektoris sebagai dasar dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas.

2.      Mahasiswa harus mampu memberikan pengarahan dan motivasi pada keluarga dengan klien yang menderita angina pektoris.













                                                                                                                                               

DAFTAR PUSTAKA

Andra,Yessie M,dkk.2013.buku kmb 1 keperawatan medikal bedah (keperawatan dewasa).nuha medika.Jakarta.
Juni,Wajanudjianti.2010.buku keperawatan kardiovaskuler.salemba medika.Jakarta.
Digiulio,Marry,Jackson,dkk.2007.buku keperawatan medikal bedah.Kdt.Yogyakarta.
 

                                                                       

1 komentar:

  1. Jammy Jackpot slot: Play online at Jammy Jackpot slot - JTM Hub
    Jammy Jackpot slot has been designed by IGT. 밀양 출장마사지 Play Jammy Jackpot for FREE. ✓ 안양 출장샵 Play the best casino slot games 포항 출장샵 online 남양주 출장마사지 at Jammy 거제 출장안마 Jackpot.

    BalasHapus